Manfaat
Gerakan Sholat Bagi Kesehatan Kita
Columbia
University pernah melakukan penelitian tentang otak.Ternyata di otak terdapat
sebuah bagian yang tidak teraliri darah tapi bagian tersebut dapat teraliri
darah bila kita melakukan gerakan kususnya seperti sujud yang dilakukan dalam
sholat.walaupun tidak menyebutkan secara gamblang tentang waktu-waktu tersebut
tetapi waktu tersebut berada sekitar sholat lima.efek dari tealirinya bagian
dari otak tersebut adalah dapat membuat kerja otak menjadi maksimal.sehingga
kemampuan otak dalam bekerja (seperti menghitung,menghafal,belajar dll) bisa
lebih baik dan tentunya menamba kecerdasan otak kita.
Jadi
shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi
gerakan- gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan
dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit. Ibadah
shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh
manusia. Bukan hanya itu namun Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai
manfaat masing-masing. Seperti :
1. Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
2. Ruku’
1. Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
2. Ruku’
Ruku’
yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan
segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus
dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh
dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal
pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk
merelaksasikan otot- otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana
latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
3. I’tidal
3. I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah
mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur
setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang
baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ- organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
4. Sujud
4. Sujud
Menungging
dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi
sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis
jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke
otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu,
sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari
gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat
luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
5. Duduk di antara sujud
5. Duduk di antara sujud
Duduk
setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’
(tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat
iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus
Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi
pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria
(prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi
seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy
dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian
relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan
kekuatan organ-organ gerak kita.
6. Salam
6. Salam
Gerakan
memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk
bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan
aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan
kulit wajah. Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya,
bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu
psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang
psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan
ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan
melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan
seseorang.
Masih
dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot
perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat
pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih
organ di sekitar perut untuk mengejan
lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena
di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang
mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka
secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan
organ- organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
7. Tahiyat Awal dan Akhir
7. Tahiyat Awal dan Akhir
Setelah
melakukan sujud, kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis
duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting
adalah turut berkontraksinya otot- otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah
ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran,
dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah
perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit
kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri
akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang
memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Pada
dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh
lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara
rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun
berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar