Hari pertama puasa di Sangatta...
Memang biasanya aku selalu melaksanakan ibadah puasa dan
lebaran di Jawa tapi kali ini tidak, karna disebabkan bertumpuk kegiatan dan
rutinitas akhirnya kami sekeluarga tidak melaksanakan kegiatan rutin tiap
tahunnya yaitu mudik. Bagaimana suasana pertama puasa di sangata ? penasaran ?
oke simak cerita ku ini...
Sahur....sahur.....
Sudah jam setengah 4.....
Ayo sahur....nanti imsak.....
Suara di mesjid itu membangunkan ku yang tadinya terlelap
tidur, akupun bergegas bangun dan menuju dapur. Aku terkesima melihat makanan
sudah siap di atas meja, aku bertanya-tanya apakah mama ku sudah memasaknya
dari tadi? Akhirnya aku ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi, ketika
keluar kamar mandi mama ku sudah sibuk membangunkan ayah, dan adik-adik ku.
Rupanya mama ku sudah bangun jam setengah 3 pagi, Ya Allah aku masih terlelap
tidur mama ku sudah repot di dapur. Aku pun segera membantu membangunkan
adik-adik dan ayahku.
Ketika semua sudah bangun kami pun segera sahur, masakan ibu
ku memang yang selalu terbaik dibandingkan masakan mbk wkw, mbk adalah kantin
yang ada di asrama. Kehangatan keluarga ini semakin terasa ketika saat makan
diwarnai canda dan tawa, bapak ku yang kocak menambah gelak tawa ku. Setelah
selesai makan, aku membantu ibu ku membersihkan bekas makan kami semua. Air
yang dingin membuatku terhentak menggigil, wajarlah ini jam setengah 5 air
masih berasa seperti air es.
Setelah selesai mencuci piring aku menunggu adzan subuh
sambil main hp dikamar, grup swat di line ku selalu ribut menambah seru sahur
ku ini. Tak terasa adzan subuh pun berkumandang aku bergegas mengambil air
wudhu, sholat berjamaah di rumah bersama keluarga ku adalah hal yang paling
kurindukan. Aku menitihkan air mata karna terharu dapat berkumpul seperti ini,
aku ingin tetap bersama mereka sampai akhir tua ku wkwk.....
Suasana puasa di sini baru terasa ketika kau mengunjungi
pasar ramadhan yang hanya terjadi sekali setahun ini, bunyi klakson
dimana-mana dipenuhi banyak pengunjung
pasar yang ingin berbelanja untuk bukaan nantinya. Memang sangatta adalah kota
yang penduduknya cenderung konsumtif, praktis enak dan sehat itulah yang mereka
cari. Dan ini menjadi ladang rejeki bagi sebagian pedagang dadakan makanan ini,
hiruk pikuk yang membuat ku pusing karna aku benci keramain seperti ini tidak
teratur.
Setelah berbelanja yang kurasa ini sangat cukup untuk bukaan
nantinya aku pun segera pulang dengan adik ku, ketika sampai kami langsung
menyiapkan dan menatanya di ruang keluarga agar bisa berbuka bersama-sama
dengan mudah. Alhamdulilah puasa pertama kami dapat berjalan dengan lancar,
semoga hari-hari berikutnya dapat lebih sempurna lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar