Ngabuburit ala keluarga ku
Tak terasa dua minggu telah berlalu suasana ramadhan masih
sangat kental terasa, mushola maupun mesjid kian hari kian ramai dipenuhi oleh
jamaah yang ingin melaksanakan ibadah sunnah yang hanya ada di bulan ramdhan
ini saja. Yah apa lagi kalau bukan tarawih dan witir, sama dengan mushola yang
lain. Mushola dibelakang rumah ku ini pun terkena imbas suasana ramadhan, hiruk
pikuk jamaah makin hari makin ramai. Bukan hanya orang dewasa dan remaja yang
memenuhi mushola ini, namun anak-anak kecil hingga balita tak mau ketinggalan
mengikuti momen ibadah ini. Karna mayoritas di dekat rumah ku ini menganut
aliran Muhammadiyah jadi kami hanya sholat tarawih sebanyak 11 rakaat lengkap
dengan witir.
Berbeda dari malam biasanya malam ini setelah tarawih kami
mengadakan tadarus dan dzikir bersama-sama, Ya Allah sungguh besar karunia mu.
Kehangatan dari suasana kekeluargaan sangat terasa di mushola ku ini,
berbondong-bondong umat islam disini memanjatkan doa hanya kepada-Mu ya Allah.
Setelah selesai kami melaksanakan tadarus dan dzikir bersama saatnya kami
kembali kerumah masing-masing. Saat diperjalanan langkah ku diiringi oleh
gemerlap petasan dimana-mana, warna warni di langit menggambarkan semangat
ramadhan yang begitu dalam disini.
Aku belajar satu hal lagi, baik di Jawa maupun disini ketika
menjalani ibadah ramadhan. Apabila dilakukan dengan tulus dan hanya atas niat
Allah Ta’ala, semua akan tetap terasa indah dan bermakna. Disini pun aku
mempunyai keluarga besar yaitu tetangga-tetangga rumah ku yang telah menyayangi
ku dan keluarga ku seperti keluarga sendiri . Well buat kalian semoga dapat
belajar satu hal lagi dari cerita singkat liburan ku kali ini yah, memang
awalnya aku sedih sekali tak bisa melaksanakan kehiatan mudik tahun ini, jujur
saja aku sangat kangen terhadap keluarga di Jawa sana. Namun aku tak mungkin
memberontak kepada orang tua ku berdosa lah pastinya, tapi setelah mengetahui
keseruan puasa disini aku mengetahui satu hal. ketika orang tua memiliki
kesibukan sendiri-sendiri jangan pernah menuntut apapun kepadanya mereka
bekerja tak lain nantinya buat kita juga. Mungkin belum sekarang kau
merasakannya namun ketika kau besar lalu orang tua mu sudah pensiun semua,
mungkin kau akan bertanya-tanya uang dari mana mereka sampai sanggup masih
membiayai dirimu. Tak lain adalah investasi selama mereka beekrja kemarin. So
nikmati dan syukuri semua, baik itu hal kecil sekalipun kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar