Sabtu, 02 Agustus 2014

Laporan kegiatan liburan ( 10 )



Menjelang Ramadhan di Keluarga Ku

Besok kita akan menghadapi hari yang sangat ditunggu oleh seluruh penjuru umat Islam, hari yang menjadi tujuan akhir tantangan yang telah diberi Allah selama 1 bulan lamanya. Yah hari kemenangan, siapa yang tidak mau meramaikan hari esok. Semuanya pasti tidak mau ketinggalan sama halnya dengan keluarga ku yang ikut serta merayaaknnya. Buktinya hari ini aku dan ibu ku pergi ke pasar untuk membeli keperluan memasak nantinya, ayam dua ekor, mentok dua ekor, dan ketupat puluhan biji itu lah tujuan kami kali ini. 

Setiba dipasar kami langsung terkejut karna melihat pasar menjadi lautan manusia, hiruk pikuk yang sangat padat membuat kami sangat sulit bergerak menghirup nafas saja sangat sulit. Memang ini sudah menjadi tradisi ketika hari raya tiba semua pasar tradisional menjadi tujuan utama ibu-ibu yang ingin berburu bahan masakan yang dibutuhkan untuk memasak nantinya.

Setelah 3 jam lamanya kami mengelilingi pasar akhirnya telah selesai apa yang jadi incaran kami, tangan ku sangat penuh dengan belanjaan. Pegel ditambah dengan haus membuat ku tersiksa, aku tidak sempat sahur lagi saat tadi subuh. Aku kesiangan bangunnya jadi tak bisa sempat meminum segelas air pun. Alhasil sekarang aku sangat kehausan, matahari yang terik menembus ubun-ubunku. Butuh kesabaran yang besar mendampingi ibuku dalam berbelanja karna banyaks ekali keinginanya saat berbelanja.

Saat tiba dirumah aku langsung membaringkan badan ku dibawah kipas angin, tantangan ku belum berhenti aku ahrus segera membantu ibu ku mengisi ketupat puluhan buah itu. Bapak dan adik-adik ku sibuk memotong mentok dan ayam, keringat kini mulai bercucuran. Puasa kali ini puasa paling berat diantara puasa sebelumnya. 

Kurang lebih 2 jam lamanya aku mengisi ketupat disertai membalik-balikkan emping dibelakang membuat tubuhku sangat ingin ambruk. Setelah ketupat dan emping siap dimasak, kini pekerjaan ku berubah menjadi pengupas bawang, air mata ku keluar tanpa ku sadari. Bukan nangis karna sedih namun bau bawang ini menusuk mataku hingga berair seperti ini.

Tak terasa sudah pukul 5 sore, lebaran kali ini kami memasak rica-rica mentok, ungkup mentok, opor ayam, soto ayam, dan ketupat. Setelah semua beres aku mandi sebentar dan langsung membersihkan dapur yang sangat berantakan, adik ku sudah sibuk berbelanja bukaan bersama ayahku sedangkan aku harus tetap bekerja membantu Ibu ku.
Saat berbuka pun tiba, dan saat itu juga ketupat ku telah masak. Akhirnya kami berbuka dengan masakan yang telah kami buat sekeluarga. Rasanya tidak mengecewakan aku dan keluarga ku sangat gembira. Pekerjaan kini selesai tinggal menunggu hari raya saja sudah. Lebaran kali ini membuatku sangat senang sepertinya segala persiapan kami lakukan bersama-sama walau kadang kala diwarnai teriakan bentak membentak, namun orang tua ku selalu sabar menghadapi kami. Itu lah perbedaan lebaran tahun lalu dikeluarga ku kawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar