Wabah
Banjir Yang Mengerikan
Kembali lagi kota ku direndam banjir,
dan kali ini adalah banjir terbesar yang pernah ada. Saya tinggal di Kota
Sangatta tepatnya Kabupaten Kutai Timur. Penyebab kali ini bisa terjadi banjir
masih simpang siur ada yang berkata tanggul KPC yaitu perusahaan batu bara yang
bocor. Ada juga yang berkata karna debit air yang terlalu besar dari daerah
tinggi disana yaitu Kecamatan Rantau Pulung, sampai ada yang berkata penunggu
sungai besar yang ada di daerah Sangatta Selatan sedang minta tumbal sangat
mistis dan sebagainya. Namun yang pasti karna banjir ini segala aktivitas
masyarakat banyak yang terganggu akibat banjir ini, termasuk saya sendiri. Pada
saat itu saya duduk di kelas 3 SMP namun saya harus rela basah-basahan demi untuk
sekolah bayangkan saja air yang masuk kerumah saya sudah mencapai lutut saya
sendiri. Padahal rumah ini tinggi, itu lah akibat membangun rumah dekat dengan
sungai besar. Rumah saya hanya berjarak sekitar 500 meter dari sungai itu.
Namun banjir ini yang pertama kalinya yang sampai memasuki rumah warga.
Menurut
saya sendiri penyebab utama terjadinya banjir akibat hutan yang kian gundul
akibat penebangan illegal, maupun legal. Seperti pertambangan batu bara itu
yang makin tahun makin menjadi dalam menebang tanpa memikirkan penghuninya yang
ada disana. Walaupun termasuk penebangan legal namun apabila anda semua bisa
lihat hutan didaerah Kecamatan Rantau Pulung kian lama makin habis karna
seringnya terjadi operasi pengambilan batu bara. Hutan adalah komponen penting
untuk kehidupan kita semua, karna popoh-pohon yang ada didalam hutan berguna
menyerap air hujan yang berlebihan agar tidak melimpah ke tempat penduduk
masyarakat. Namun apa yang terjadi apabila hutan di Kalimantan Timur ini habis?
Benar sekali pasti akan sering terjadi bencana alam antara lain banjir,
longsong, dan sebagainya. Yang rugi menurut anda siapa? Tidak salah lagi iya
kita semua.
Kalau
hal ini dibiarkan terus menerus banyak sekali yang merugi, perusahaan itu lama
kelamaan akan bangkrut. Kita lihat untuk beberapa tahun kedepan, apabila hutan
telah habis khususnya didaerah saya apa lagi yang akan mereka keruk dalam perut
bumi ini. Hutan yang mereka rusak tidak lantas diperbaiki seperti semula,
sedangkan batu bara terbentuk akibat fosil-fosil dari ribuan tahun yang
tertimbun dalam perut bumi. Kalau tidak dari sekarang dilakukanya penanaman
kembali atau yang lebih dikenal dengan sebutan reboisasi. Dapat dipastikan
perusahaan itu bangkrut dan kota saya ini akan menjadi kota mati. Kita semua tidak
bisa membantah hal yang satu ini, hukum alam masuh ada apabila kita selalu
merusaknya apakah alam akan diam saja? Tidak, alam akan bertindak keras.
Banjir,
akan teratasi dengan cepat apabila kita dapat bertindak lebih cepat juga. Karna
akibat banjir sangat banyak sekali dari aktivitas kita yang terganggu juga
penyakit yang dibawanya. Air yang kotor bisa membawa berbagai penyakit yang
merugikan bagi tubuh kita ini. Saat banjir datang apa yang bisa kita lakukan
mungkin hanya pasrah dan bersabar menunggu surut banjir tersebut. Banyak sekali
kasus sakit ketika banjir datang, dan kebanyakan adalah anak-anak yang
terserang berbagai penyakit tersebut. Karna kita tahu anak-anak sangat susah
diberitahu, apabila banjir datang orang tua yang pusing lain halnya dengan
anak-anak kecil. Mereka sedang berpesta karna banjir ini, berenang sampai
seharian dengan air kotor penuh penyakit ini. Sungguh ironi, anak-anak yang tak
tau bahaya besar yang berada di dalam air coklat ini membuat mereka tak takut
akan hal yang terjadi nanti. Saat-saat seperti itu peran orang tua dalam
melarang anak-anaknya bersenang-senang dengan air kotor ini sangat dibutuhkan.
Karna
itu mulai dari sekarang kita harus budayakan menanam pohon. Kita tak akan rugi,
satu orang satu pohon setiap bulannya. Tempat tinggal kita pasti aman ketika
pohon yang kita tanam besar kelak, dan keuntungan yang kita dapat bukan hanya
itu. Udara yang kita hirup lama kelamaan akan bersih dari polusi karna makin
banyak oksigen yang dilepas oleh tumbuhan hijau tadi. Karna bumi ini tidak
hanya dihuni kita selamanya namun anak cucu kita kelaka pasti akan menghuninya.
Kalau bukan sekarang kapan kali? Dimana kelak anak cucu kita tinggal kalau
bukan dibumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar