APA
KDRT ITU ??
Perselisihan (perbedaan pendapat, salah
paham), adalah hal yang lazim terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Apabila
dalam menjalin ikatan pernikahan selama bertahun-tahun tidak pernah sama sekali
mengalami perselisihan seperti diatas itu harus dipertanyakan, pasti ada yang
tidak benar dalam pernikahan itu. Karna hal-hal yang diatas adalah awal dari
keharmonisan rumah tangga, Mengapa? Sebab dalam mengarumi kehidupan rumah
tangga pasti saja ada tantangan tersendiri karna dua insan butuh waktu untuk
penyesuaian untuk hidup berdua, melakukan segalanya selalu berdua. Karna itu
dalam kehidupan rumah tangga perselisihan wajib ada, tapi tidak setiap saat.Namun
realitanya dapat kita lihat bahwa, penyesuaian dalam mengarumi bahtera rumah
tangga sekarang ini sering sekali diwarnai kekerasan fisik yang memprihatinkan.
Dan fakta berbicara bahwa pelakunya
bukan saja suami namun istripun ada yang berani menganiaya suaminya. Sungguh
memprihatinkan tujuan dari pernikahan adalah menyatukan dua insan yang memiliki
perbedaan jenis maupun kehidupan social dalam sebuah ikatan yang sakral yaitu
ikatan tali pernikahan. Haruskah dalam ikatan sakral ini diwarnai kekerasan dan
perkelahian yang membawa luka fisik maupun luka batin, bagi kedua insan ini.
apabila kita melihat fakta-fakta di sekitar kita salah satu penyebab dan akibat
yang ditimbulkan dari Kekerasan Dalam
Rumah Tangga atau KDRT ini adalah CEMBURU, terjadinya KESALAH
PAHAMAN antara satu sama lain, KEEGOISAN yang tinggi, POSESIF
atau terlalu mengontrol segala sesuatu yang dilakukan pasangannya, dan masalah EKONOMI.
Yang pertama penyebab awal terjadinya
perpecahan dalam rumah tangga yang mengarah kepada perkelahian fisik adalah
cemburu. Cemburu adalah sifat naluriah yang di beri oleh Maha Pencipta kepada
kita, semua memiliki tingkatan yang sama dalam hal sifat ini. Tergantung oleh
orang itu bisa atau tidak mengendalikan sifat ini, banyak sekali fakta yang
bisa kita ambil contoh dalam hal KDRT yang mengakibatkan perkelahian fisik yang
tidak bisa dicegah akibat cemburu ini, gelap mata ! kebanyakan dari mereka
ketika sudah terbakar api cemburu, tidak memikirkan yang salah dan benar. Yang
mereka anggap pasanganya yang salah dan dia yang benar. Tanpa mencari tahu
sebenarnya apa yang terjadi. Dan akhirnya ujung-ujungnya kekerasan fisiki yang
bisa memadamkan api cemburunya, ironi sekali. Akibat cemburu pasangan pun jadi
korban kegelapan api cemburu. Oleh karna itu sebelum bertindak cari athu dulu
apa yang sebenarnya terjadi, apa benar pasangan anda melakukan sesuatu dengan
lawan jenis yang lain.
Yang kedua penyebab terjadinya
pertikaian dalam rumah tangga adalah kesalah pahaman antara suami dan istri.
Kebanyakan kasus yang terjadi di masyarakat salah satu penyebab pertikaian
anatar pasangan suami istri adalah kesalah pahaman, kebanyak dari mereka ketika
mencurigai pasanganya sedang berbuat yang bukan-bukan mereka langsung memvonis
bahwa pasanganya melakukan sesuatu yang buruk dibelakangnya, padahal sebenarnya
pasanganya tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk dibelakang pasanagnya,
hanya saja kurang komunikasi atau kurangnya keterbuakan satu sama lain. Ini
yang membuat kesalah pahaman sering terjadi di kalangan pasangan-pasangan yang
baru membina rumah tangga, yang umur perkawinan mereka bisa dibilang seumur
jagung.
Yang keempat adalah keegoisan, memang
keegoisan adalah sifat yang tidak bisa dihindari oleh setiap insan. Kebanyak
dari mereka tidak bisa mengendalikan tingkat keegoisan masing-masing. Mereka
selalu merasa benar dengan apa yang mereka lakukan. Tidak pernah berunding satu
sama lain demi kelancaran dan kerukunan rumah tangga, dan ini menjadi awal
pertentangan dan perkelahian yang mengarah kefisik apabila sering terjadi.
Sangat disayangkan salah satu tujuan pernikahan adalah menyatukan kedua insane.
Tapi kalau kedua insane it uterus mengutamakan ego msaing-masing, maka rumah
tangga yang diangan-angankan rukun, makmur, dan sejahtera akan lenyap begitu
saja. Jadi saling pengertian itu sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat ego
masing-masing.
Yang ke lima adalah posesif atau
terlalu mengontrol segala sesuatu yang dilakukan pasangannya. Ini sering
terjadi apabila pasangan kita terlalu mencintai kita hingga mengarah kepada
ketidak percayaan dia terhadap apa yang kita lakukan sehingga dia ingin selalu
tahu segala sesuatu yang kita lakukan. Biasanya pasangan kita akan selalu
mengontrol kita melalui berbagai macam cara, dari media social, alat elektronik
yang kita miliki, hingga jadwal apa yang kita lakukan sekarang. Dan ini salah
satu awal pertengkaran antara pasangan suami istri. Bayangkan saja apabila
segala sesuatu diatur oleh suami atau istri kita, tingkat jenuh itu pasti ada
dan akan bertambah dalam waktu ke waktu. Apabila tingkat jenuh ini sudah diatas
puncak kebanyakan dari mereka akan memberontak dan akhirnya pertengkaran tidak
bisa dihindari, apabila sudah saling panas tidak ada yang mau mengalah
kekerasan fisik pun akan terjadi antara satu sama lain. Oleh karena itu kita
boleh menyayangi pasangan kita tapi ini bukan berarti harus mengatur segala
sesuatu yang berhubungan dengan hidupnya. Beri dia keluangan untuk menjalani
hidupnya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar